Senin, 22 September 2014

STRATEGI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Dalam Tugas Perkuliahan Methods of Mathematics Instruction oleh Prof. Dr. Marsigit, M. A. dan Nila Mareta Murdiyani, S.Pd, M.Sc

Komponen-komponen yang penting dalam PBM adalah:
  1. Subyek belajar
  2. Variasi sumber belajar/ mengajar
  3. Lingkaran atau lingkungan belajar
  4. Konteks belajar mengajar
  5. Budaya
Subyek belajar dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) adalah siswa.  Beberapa hal yang mempengaruhi subyek belajar yakni alur pikiran dan cara belajar siswa. Di setiap wilayah terdapat perbedaan belajar siswa. Suatu lintasan belajar yang dapat menumbuh kembangkan kemampuan kreatif matematis siswa yaitu TL (Learning Trajectory). Dari  TL akan dihasilkan skema pencapaian konsep atau yang biasa disebut rantai kognitif.

Secara garis besar terdapat 2 variasi sumber belajar yaitu ethnomathematics dan media pembelajaran. Ethnomathematics merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu. sedangkan media pembelajaran adalah alat bantu dalam PBM. Dalam variasi interaksi akan membentuk pengetahuan formal. Sedangkan budaya akan membentuk pengetahuan intuisif.

Beberapa poin penting mengenai proses belajar mengajar yaitu:
  • Dalam PBM komponen secara ideal atau formalnya yaitu buku + jurnal serta metode pembelajaran.
  • Solusi transisi berupa HRD(Human Resource Developtment) guru dalam PBM akan menghasilkan lesson study.
  • Subyek formal pendidikan nasional dalam PBM ialah Kurikulum 2013 dengan metode scientific.
  • PBM ada yang bersifat ideal(filsafat-teori-PBM) dan obligatory atau wajib.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam PBM:
  1. RPP
  2. LKS
  3. Apersepsi
  4. Variasi sumber belajar
  5. Variasi media
  6. Variasi interaksi
  7. Variasi metode
  8. Kegiatan diskusi
  9. Rantai kognitif
  10. Refleksi siswa
  11. Kesimpulan oleh siswa(bukan oleh guru)
  12. Variasi assessment
Terdapat 2 metode pembelajaran yaitu metode belajar tradisional dan inovatif. Metode belajar tradisional didominan dengan pembelajaran sisitem ceramah. Yaitu guru sebagai satu-satunya sumber ilmu yang memberikan ilmunya kepada siswa yang diibaratkan menuangkan air ke dalam drum/tong yang kosong. Metode belajar inovatif ialah biasa disebut metode constructivisme. Yaitu guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek pembelajaran. Ibaratkan siswa adalah biji pohon yang disiram dan dirawat hingga menjadi kecambah dan berlanjut menjadi pohon yang tinggi. Tugas guru menjadi skafolding atau penyangga agar tanaman tumbuh tegak, sedangkan sisiwa itu sendiri yang menumbuhkan biji hingga menjadi pohon yang berbuah. Dari kedua metode tersebut yang paling tepat untuk diterapkan ialah metode inovatif.
  


Lampiran: